Pasien dengan penggunaan Tagihan BPJS Kesehatan sering tidak terkontrol? Atau bahkan tidak mengetahui plafon pasien sudah mencapai batas atau belum?

Tahukah Anda?
Merujuk kepada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2013, bahwa telah ditetapkan biaya yang dibayarkan pihak BPJS Kesehatan terhadap faskes tingkat 2 atau rumah sakit berdasarkan Case Based Groups yang selanjutnya disebut Tarif INA-CBG’s adalah besaran pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan atas paket layanan yang didasarkan kepada pengelompokan diagnosis penyakit.
Tips
Sejalan dengan itu kami sajikan tips dan trik dalam mengelola planfon pasien BPJS

- Pemahaman yang Mendalam tentang Sistem Plafon ICD X:
Berikut pentingnya untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang sistem Plafon ICD X ini. Hasil dari mempelajari aturan dan ketentuan BPJS Kesehatan terkait penggunaan plafon, batasan, dan kode ICD X yang berlaku. Hal ini akan membantu Anda dalam mengoptimalkan penggunaan plafon secara tepat untuk pasien dengan tagihan BPJS
2. Pelatihan Staf yang Kompeten:
Khususnya pastikan staf rumah sakit Anda memiliki pengetahuan yang memadai tentang sistem plafon ICD X. Sesekali pelatihan reguler untuk meningkatkan pemahaman mereka mengenai prosedur penggunaan kode ICD X yang benar dan pemantauan penggunaan plafon secara efektif. Hasilnya memiliki staf yang kompeten, Anda dapat mengurangi risiko kesalahan administrasi dan penyimpangan penggunaan plafon.


3. Pemantauan Penggunaan Plafon secara Berkala:
Kemudian Lakukan pemantauan penggunaan plafon ICD X secara berkala untuk pasien dengan tagihan BPJS dengan mengidentifikasi pola penggunaan, tren, dan potensi penyimpangan. Tentunya dengan menggunakan aplikasi sistem informasi rumah sakit yang dapat memberikan laporan analitik terkait penggunaan plafon. Tentunya dengan pemantauan yang baik, Anda dapat mengidentifikasi pasien yang mendekati batas plafon dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengoptimalkan pelayanan.
4. Komunikasi Efektif dengan Pasien: Cobalah menjalin komunikasi yang efektif dengan pasien mengenai penggunaan plafon ICD X. dengan jelas tentang batas plafon yang tersedia, kemungkinan biaya tambahan, dan opsi pengobatan yang sesuai dengan plafon yang tersedia. Terutama, pasien dapat lebih sadar akan penggunaan plafon dan bersedia bekerja sama dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia.


5. Penerapan Teknologi Terkini:
Segera gunakan kemajuan teknologi untuk mengoptimalkan penggunaan plafon ICD X. Tentunya aplikasi sistem informasi rumah sakit yang dapat memantau penggunaan plafon secara real-time, memberikan peringatan ketika mendekati batas plafon, serta menghasilkan laporan analitik yang membantu identifikasi penyimpangan dan pemantauan yang lebih baik.
Kesimpulannya mengoptimalkan penggunaan plafon ICD X untuk pasien BPJS Kesehatan membutuhkan pemahaman yang mendalam, pelatihan staf yang kompeten, pemantauan yang baik, komunikasi efektif dengan pasien, dan penerapan teknologi terkini. Hasilnya dari menerapkan strategi ini, rumah sakit dapat memastikan pasien mendapatkan pelayanan yang berkualitas sambil menjaga keterjangkauan biaya.
Dengan Aplikasi IDEHOSPITAL, Memantau Plafon BPJS lebih mudah

Pada aplikasi IDEHOSPITAL dapat melihat secara langsung total perawatan yang sudah diberikan kepada pasien dengan tagihan BPJS Kesehatan, serta memantau penggunaan plafon dengan real-time. Pemilihan kode Ina-Cbg’s juga dapat dilakukan sesuai dengan kategori penyakit pasien.
Perhitungan Naik Kelas bagi Pasien Tagihan BPJS

Melakukan Perhitungan Naik kelas secara langsung dengan mengikuti perhitungan terbaru bagi pasien tagihan BPJS Kesehatan.
Notifikasi Plafon Pasien Tagihan BPJS Secara Real-Time

Pada menu pelayanan terdapat notifikasi apabila tagihan pasien BPJS sudah mendekati plafon, dengan dapat mengatur limitasi notifikasi berdasarkan prosentase dari nilai plafon. Hal ini membantu petugas pelayanan dalam pengawasan penggunaan plafon pasien tagihan BPJS Kesehatan.